Faktor Genetik Dapat Pengaruhi Tingkat Keparahan Covid-19
Kenapa sebagian pasien yang terinfeksi virus SARS-Cov-2 memiliki gejala ringan atau bahkan tidak merasakan gejala apapun, sementara pasien lainnya mengalami gejala yang lebih berat?
Mengenai kondisi tersebut, Dokter Spesialis Paru Konsultan, Dr. dr. Soedarsono, Sp.P (K) menyebutkan bahwa kondisi setiap orang yang terinfeksi Covid-19 pasti berbeda-beda. Ada yang bergejala ringan, sedang, berat, kritis, atau sampai menyebabkan kematian.
Tingkat keparahan Covid-19 tersebut diakibatkan oleh adanya beberapa faktor, mulai dari gaya hidup, lingkungan, variabel klinis, komorbid (hipertensi dan diabetes),reaksi imun, maupun faktor genetik. Para ahli memperkirakan bahwa faktor gen memiliki peran penting dalam memengaruhi tingkat keparahan dan kerentanan terhadap Covid-19.
Mengutip dari kompas.com (2020), ada sebuah temuan baru yang dipublikasikan melalui Jurnal Nature. Penelitian itu mengungkap lebih dari 2.200 pasien Covid-19 yang masuk ke ruangan ICU teridentifikasi memiliki gen spesifik yang menyebabkan mereka mengalami gejala yg lebih berat dibanding orang lain.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalaminya?
Melalui Health Seminar KlikDNA, dr. Soedarsono menjelaskan lebih lanjut mengenai siapa saja yang berisiko mengalami gejala yang lebih berat.
“Terdapat variasi keparahan penyakit, salah satunya dipengaruhi oleh variabilitas genetik pada respons terhadap virus.” Ucap dr. Soedarsono.
Penelitian lain menyebutkan bahwa pada pasien covid-19 bergejala berat, ditemukan ada variasi genetik pada gen TYK2. Dimana varian genetik yang satu ini dapat memicu penyakit autoimun dan ditemukan juga adanya variasi genetik pada gen ABO, ACE2, ApoE, HLA, IFITM3, SLC6A20, L2TFL1, CCR9, FYCO1, CXCR6, XCR1, TLR7, TMEM189-UBE2V1, dan TMPRSS2.
Dengan perbedaan variasi genetik inilah seseorang bisa mengalami gejala atau merasakan tingkat keparahan yang berbeda-beda ketika terinfeksi Covid-19. Tentu saja hal ini tidak boleh dianggap remeh, karena jika telat mendeteksi risikonya bisa saja nyawa Anda yang jadi taruhannya.
Beruntungnya, perbedaan genetik ini bisa dilacak dengan cara DNA profiling. Hal ini akan menjadi informasi penting bagi dokter Anda. Pasalnya, dokter tersebut akan lebih mudah memberikan obat yang tepat sesuai genetik Anda.
Baca juga: Kenapa Efek Obat Berbeda Pada Setiap Orang?
Buat Strategi Pencegahan Sesuai Profil DNA
Selain untuk memberikan jenis obat yang tepat, tes DNA juga digunakan para dokter untuk merekomendasikan langkah pencegahan yang sesuai profil DNA Anda, sehingga bisa mengetahui lebih awal kemungkinan tingkat keparahan jika suatu saat terinfeksi Covid-19.
Namun perlu diingat bahwa hasil dari tes DNA yang Anda dapatkan hanya tingkat risiko dan bukan diagnosa, jadi tidak perlu panik ketika tahu hasilnya.
“Lalu bagaimana cara tesnya? Soalnya saya takut pergi ke rumah sakit?” Tenang! Anda tidak perlu datang ke rumah sakit. Sebab, KlikDNA sudah menyediakan alat pengambilan sampel DNA bernama DNA Key.
Melalui DNA Key inilah Anda dapat melakukan pengambilan sampel DNA seorang diri tanpa bantuan orang lain. Bahkan mudahnya lagi Anda bisa ambil sampelnya hanya dari rumah saja, sehingga alat ini sangat cocok bagi Anda yang takut jarum suntik dan enggan keluar rumah.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut mengenai alat pengambilan sampel DNA dari KlikDNA dan prosedurnya, bisa tanyakan langsung ke customer service KlikDNA di nomor 0816307362 atau di email support@klikdna.com.
Nah, sudah tahu kan kenapa setiap orang yang terinfeksi Covid-19 memiliki tingkat keparahan yang berbeda-beda? Untuk itulah jangan menyamakan kondisi Anda dengan penderita Covid-19 lainnya. Cari tahu risiko tingkat keparahan Anda sekarang juga.