Diabetes merupakan penyakit kronis berbahaya yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang dihasilkan secara efektif. Dianggap berbahaya karena jumlah penderita diabetes selalu meningkat dari tahun ke tahun dan menyebabkan banyak komplikasi.

Data terbaru dari International Diabetes Federation (IDF) tahun 2020 memprediksikan bahwa pada tahun 2045 jumlah penderita diabetes akan meningkat hingga 51%. 

Apabila tidak ditangani dengan baik, World Health Organization (WHO) sudah memperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia akan mencapai  21,3 juta jiwa pada tahun 2030 mendatang.

Tentu saja gaya hidup yang tidak sehat, pola makan tidak teratur, hingga aktivitas yang begitu padat bisa menjadi faktor penyebab diabetes. Namun ada juga faktor lain yang tidak bisa Anda ubah seperti faktor genetik.

Diabetes: Induk dari Berbagai Penyakit

Melalui Health Seminar yang diadakan KlikDNA, Dr. dr. Indra Wijaya, M.Kes, Sp.PD-KEMD, FINASIM mengatakan jika penyakit diabetes Anda tidak terkontrol, maka Anda akan mempunyai risiko untuk terkena penyakit lainnya. 

“Anda punya risiko stroke, gangguan gigi, gangguan syaraf, kesemutan, gangguan ginjal, gangguan jantung, serangan jantung. Bahkan menurut penelitian 25% - 30% penderita diabetes mengalami gangguan mata hingga kebutaan.” Ucap dr. Indra.

Bukan hanya itu saja, diabetes juga dapat memicu penyakit mematikan seperti kanker. Maka jangan heran kalau diabetes dikenal sebagai induk dari berbagai penyakit, karena menyebabkan berbagai komplikasi serius.

Menurut dr. Indra, kadar insulin dan gula darah yang tinggi dapat memicu terjadinya kerusakan pada DNA yang biasa disebut sebagai stress oksidatif. Maka dari itu Anda disarankan untuk mengontrol kadar gula darah dan insulin Anda.

3 Tips untuk Tekan Risiko Diabetes

Selain itu, dr. Indra juga memberikan beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menekan risiko terkena diabetes, kanker, maupun komplikasi lainnya. Inilah 3 tips supaya Anda terhindar dari penyakit diabetes.

1. Modifikasi Gaya Hidup
   Meski dikenal sebagai penyakit keturunan, namun diabetes juga bisa terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itulah Anda direkomendasikan untuk memulai gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan, membatasi asupan gula, menghindari alkohol, tidak merokok, sampai dengan ciptakan waktu tidur yang sehat.

2. Kelola Stress dengan Baik
   Pastinya Anda sudah mengetahui bahwa beberapa penyakit berasal dari pikiran. Maka dari itu, dr. Indra menyarankan agar Anda mengelola stress dengan baik. Anda juga bisa melakukan hal-hal yang meringankan stress seperti melakukan hobi dan self care. Selain itu, Anda disarankan untuk melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat seperti berolahraga.

3. Lakukan Tes DNA
   Bagi dr. Indra, tes DNA adalah pilihan terbaik ketika Anda ingin melakukan pencegahan. Mengapa? Karena beberapa gejala awal diabetes terkadang tidak Anda sadari, sehingga pada saat sudah terlambat Anda baru mengetahuinya.

Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga individu atau perusahaan bebas berinovasi. Dengan begitu Anda yang ingin melakukan tes DNA tidak perlu takut dengan yang namanya jarum suntik atau phobia dengan darah.

Salah satunya DNA Key dari KlikDNA yang mana alat tersebut dapat digunakan untuk pengambilan sampel DNA secara mandiri. Artinya, Anda dapat melakukannya dari lokasi Anda saat ini dan metoda pengambilan sampelnya dengan buccal swab.

Nah, setelah mengetahui profil DNA-nya, Anda dapat menjalankan gaya hidup sehat yang sesuai, tahu risiko penyakit yang diakibatkan oleh faktor genetik, dan berbagai manfaat lainnya.

Bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai alat pengambilan sampel DNA dari KlikDNA dan prosedurnya, bisa tanyakan langsung ke customer service KlikDNA di nomor 0816307362 atau di email support@klikdna.com.

Tidak lupa dr. Indra juga mengingatkan kepada kita semua bahwa 1/3 dari tipe kanker sebetulnya bisa dicegah dengan mengetahui profil DNA Anda. Sayangnya, sebagian belum menyadarinya, sehingga banyak yang kehilangan nyawa akibat kanker.

Jadi masih mau tunggu terlambat lalu baru berobat?