Badai Sitokin Sebabkan Kematian pada Pasien Covid-19
Penyakit infeksi Covid-19 menjadi ancaman global dan dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). Di Indonesia, kasusnya semakin meningkat, pada 13 Agustus 2021 tercatat kasus 3.804.943 positif, 3.289.718 sembuh, 115.096 meninggal.
Umumnya pasien Covid-19 dengan gejala ringan akan pulih setelah 2-3 minggu. Sedangkan pasien bergejala berat yang disertai acute respiratory distress syndrome (ARDS) kondisinya semakin memburuk hingga menyebabkan kematian dalam waktu singkat, karena kegagalan organ. Dalam hal ini, badai sitokin dianggap sebagai penyebab utama terjadinya ARDS.
Artikel ini akan membahas apa itu badai sitokin? Mengapa pasien Covid-19 berisiko terkena badai sitokin, bahkan setelah dirinya dinyatakan negatif? Temukan jawabannya pada artikel berikut ini.
Apa Itu Badai Sitokin?
Pada Health Seminar yang diadakan KlikDNA, Dokter Spesialis Farmakologi Klinik, dr. Lonah, Sp.FK mengatakan bahwa sitokin adalah salah satu protein sistem kekebalan tubuh. Nantinya, sitokin inilah yang akan membantu sistem imun untuk melindungi tubuh dari virus atau bakteri.
Sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan akan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah yang terinfeksi. Namun, ketika pelepasan sitokin diproduksi dalam jumlah yang berlebihan dan tidak terkendali, sitokin justru menyerang jaringan atau organ tubuh yang sehat, sehingga menyebabkan peradangan sistemik (menyeluruh).
Nah, inilah yang disebut dengan ‘badai sitokin’. Tentu saja badai sitokin bisa dialami oleh siapapun, terutama pada pasien Covid-19 yang sedang dirawat inap, maupun yang sudah dinyatakan sembuh.
Kelainan Respon Inflamasi Dipengaruhi Profil DNA
Menurut dr. Lonah, pada kasus Covid-19, adanya respon imun yang berlebihan atau hiperaktif akan mengakibatkan kelainan respon inflamasi. Dimana pelepasan zat inflamasi dalam tubuh seseorang salah satunya diatur oleh gen.
“Pelepasan zat inflamasi di dalam tubuh seseorang itu ternyata ada yang mengatur, salah satu yang mengatur adalah gen. Adanya variasi genetik pada gen-gen yang terlibat pada proses inflamasi ini ditemukan bisa memengaruhi risiko seseorang.” Ucap dr. Lonah.
Apabila gen tidak menonaktifkan respon inflamasi pada waktu yang tepat, maka proses inflamasi akan berlanjut dan memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan seseorang. Bahkan badai sitokin dapat melemahkan pembuluh darah dan menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru. Padahal normalnya paru-paru harus berisi udara.
Itulah sebabnya pasien Covid-19 kerap mengalami sesak nafas. Jadi tidak heran lagi, kalau badai sitokin dapat menyebabkan kematian pada pasien Covid-19. Oleh karena itulah, semua orang yang mengalaminya perlu mendapatkan penanganan yang tepat.
dr. Lonah juga menambahkan bahwa Anda bisa mengetahui risiko kelainan respon inflamasi dari faktor genetik. Dalam hal ini dr. Lonah menyarankan untuk melakukan tes DNA untuk mendeteksi apakah kamu berisiko rendah, sedang, atau tinggi.
Tentu saja tes DNA sangat Anda perlukan mengingat kelainan respon inflamasi seperti badai sitokin dapat memengaruhi banyak jaringan dan organ tubuh yang berpotensi menyebabkan kegagalan multi-organ hingga kematian.
Bagaimana Cara Mencegah Risikonya?
Banyak orang yang bertanya-tanya, bagaimana melakukan tes DNA? Namun Anda tidak perlu khawatir karena KlikDNA telah menyediakan alat pengambilan sampel termudah dan terbaik, DNA Key. Dimana Anda lakukan pengambilan sampel DNA sendiri dari rumah saja.
Bagi kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai alat pengambilan sampel DNA dari KlikDNA dan prosedurnya, bisa tanyakan langsung ke customer service KlikDNA di nomor 0816307362 atau di email support@klikdna.com.
Dengan mengetahui profil DNA, maka Anda dapat mengetahui risiko terjadinya kelainan respon inflamasi, bisa memprediksi kemungkinan terjadinya badai sitokin jika Anda terinfeksi Covid-19. Dan yang tidak kalah penting, Anda yang memiliki profil DNA telah mengambil beberapa langkah pencegahan dari gaya hidup yang lebih sehat dan menentukan pola makan yang tepat.
Di dunia kesehatan yang modern ini, profil DNA kerap digunakan para dokter sebagai alat bantu untuk merawat pasiennya. Jadi tunggu apalagi? Ambil DNA Key mu sekarang!